Selasa, 10 Januari 2012

Makalah : Manajemen Keuangan:Masalah Utama UKM di Jawa Barat


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah “MANAJEMEN KEUANGAN : MASALAH UTAMA UKM DI JAWA BARAT”
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Idi yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pemahaman kami tentang Usaha Kecil dan Menengah. Terima kasih pula kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Idi. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata pepatah, “ Tak ada gading yang tak retak” maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Ibu Widiyarsih, teman-teman dan orang lain yang sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Daftar Isi
Kata Pengantar   .............................................................                                                 i
Daftar Isi   ......................................................................                                                 ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...                                         


A. Latar Belakang       …………………………………………………......                                                   1

B. Tujuan Penulisan    …………………………………………………....                                                   1
C. Manfaat Penulisan …………………………………………………....                                                   1
D. Metode Penulisan  ...................................................                                       2
BAB. II PEMBAHASAN ……………..........................


A. Definisi UKM        ……………………………..........                                      2

B. Kebijakan UKM       ……………………..…………..                                      2
C. Masalah UKM di Jawa Barat    ................................                                       3
BAB III PENUTUP         ……………………………...


A. Kesimpulan …………………………………….........                                       4

B. Saran           ……………………………………........                                       4
BAB IV DAFTAR PUSTAKA  ............................................                                                     5


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah-tengah badai krisis ekonomi moneter yang mendera bangsa saat ini, ternyata UKM tampil di garda paling depan sebagai penyelamat perekonomian bangsa. UKM member cirri dan warna yang tersendiri, khususnya dalam kaitan semangat kerja yang tinggi dan terus-menerus dalam membangun semangat kegotong-royongan. Bila usaha kecil dan menengah serta koperasi tetap konsisten di jalurnya sebagai basis kekuatan ekonomi rakyat, maka tidak mustahil bangsa Indonesia akan segera berhasil mengatasi krisis ekonomi yang mendera. Kalau ini benar-benar berjalan dengan baik, pemerintah tidak perlu mengemis-ngemis minta utang kepada IMF atau Bank Dunia yang hanya memperberat ketergantungan kita kepada internasional dan menjatuhkan citra kita sebagai bangsa yang berdaulat.
Tentu saja, untuk menghindari kesenjangan antara pelaku ekonomi, usaha lemah, terutama usaha kecil dan koperasi yang sebagian besar masih berada dalam pinggiran, harus diberi prioritas dan harus memperoleh dukungan serta perlindungan dalam mengembangkan usahanya agar dapat mandiri dan menjalin kemitraan dengan usaha besar dan menengah


B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah itu UKM
2. Mengetahui masalah-masalah pada UKM
3. Mengetahui kebijakan dasar pengembangan UKM


C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan tugas pada mata kuliah Bahasai Indonesia 2
2. Mengetahui UKM lebih dalam



D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah bukan penelitian lapangan, yaitu metode penelitian perpustakaan.

BAB. II PEMBAHASAN
A. Definisi UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Meskipun pemerintah member kesempatan yang merata bagi kalangan pelaku ekonomi, perhatian utama pemerinta harus lebih diarahkan kepada pengembangan sector usaha kecil dan menengah (UKM). Karena sudah terbukti, UKM relative dapat bertahan dalam menghadai krisis ekonomi bangsa yang terjadi sejak setahun sebelum tumbangnya Orde Baru. Ini menunjukan bahwa UKM merupakan asset ekonomi nasional yang harus diperhatikan serius. Kegagalan mengembangkan sekonomi nasional secara menyeluruh. Sebaliknya, bila pemerintah bisa mengembangkan dan memajukan usaha kecil dan menengah, maka secara keseluruhan perekonomian nasional juga akan bisa bangkit dan berkembang pula. Kenapa? Karena UKM merupakan napas perekonomian bangsa secara menyeluruh.

B. Kebijakan UKM
Kebijakan dasar pengembangan usaha kecil dan menengah sekurang-kurangnya memuat kebijakan :
1. Pemberian preferensi kepada usaha kecil dan menengah dalam mengikuti semua tender-tender pemerintah, ikut serta dalam semua bidang usaha dan pemilikan usaha-usaha besar serta perusahaan-perusahaan public dan akses yang mudah kepada sumber-sumber pembiayaan dan perizinan usaha
2. Pemerintah perlu mendirikan lebih banyak lembaga-lembaga pembiayaan usaha kecil dan menengah selain PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memperluas pelayanan dan dukungan menengah tersebut, mengingat usaha kecil dan menengah saat ini berkisar sekitar lebih kurang 40 juta perusahaan yang menyerap te4naga kerja sebanyak kurang lebih 99% dari tenaga kerja yang ada.
3. Kredit-kredit untuk usaha kecil dan menengah dibebaskan dari jaminan kreditnya, dikenakan kewajiban mengikuti program asuransi kredit yang diselenggarakan oleh negara dan Badan Asuransi yang ditunjuk.
4. Usaha kecil dan menengah dibina oleh negara dengan pembinaan yang proaktif dan edukatif oleh negara melalui Badan Otonom yang khusus ditugaskan untuk itu. Diperlukan adanya Undang-undang yang menjamin bahwa sekurang-kurangnya 70% kredit yang diberikan oleh Perbankan harus disalurkan usha kecil dan mengah.
5. Kebijakan pemberian suku bunga rendah dilindungi oleh Undang-undang semacam pembauran terhadap Woeker Ordonantie 1926 (woeker=riba) yang pernah diterapkan dizaman penjajahan Belanda, di mana ditetapkan suku bunga tertinggi yang dapat dibebankan kepada usaha kecil dan menengah dan besar adalah 6%.
6. Keterkaitan usaha kecil, menengah dan besar dalam rangka persaingan yang sehat dan jujur diatur dengan Undang-undang agar tercipta sinergi nasional dan efisiensi serta keterbukaan dalam ekonomi nasional yang menghasolkan perusahaan-perusahaan yang tangguh bersaing.


C. Masalah UKM di Jawa Barat
Berikut ini adalah masalah UKM yang di hadapin di daerah Jawa Barat :
1. Belum dimilikinya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik
2. Tenaga kerja masih banyak yang belum trampil
3. Sulitnya memperoleh bahan baku yang berkualitas
4. Minimnya modal yang dimiliki
5. Teknologi yang tertinggal jauh dengan perusahaan besar


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kredit yang diterima UKM masih relative kecil
2. UKM memiliki modal yang bervariasi
3. UKM termasuk usaha yang kecil
4. Pemerintah harus lebih memperhatikan UKM untuk kemajuan lebih lanjut


B. Saran
1. Permodalan UKM masih perlu ditingkatkan, baik melalui perkreditan maupun
perkuatan permodalan dengan jumlah yang lebih besar
2. Dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah, maka pemerintah perlu
menggalakkan penyuluhan atau sosialisasi
3 Pemerintah daerah sebaiknya mempermudah prosedur pemberian legalitas usaha
diwilayahnya, untuk memudahkan Pemda dalam melakukan pembinaan,
pengawasan, memungut haknya, serta memudahkan pelaku usaha dalam
memenuhi persyratan-persyaratan untuk memperoleh perkreditan


BAB IV DAFTAR PUSTAKA
DR. H.M. Azwir Dainy Tara,MBA. 2001. Strategi Membangun Ekonomi Rakyat. Jakarta, Nuansa Madani

Makalah : Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “PERANAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH”
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.








DAFTAR ISI
Kata Pengantar           ……………………………………………………                                         1
Daftar Isi         ……………………………………………………………….                                         2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………                                        
A. Latar Belakang       …………………………………………………..                                          3
B. Tujuan Penulisan    …………………………………………………..                                          4
C. Manfaat Penulisan …………………………………………………..                                          4
D. Metode Penulisan  …………………………………………………..                                          4
BAB. II PEMBAHASAN …………………………………………………..
A. Definisi Mahasiswa            …………………………………………………..                                          4
B. Potensi-potensi Mahasiswa            ……………………………                                          5
C. Karakteristik Mahasiswa    ……………………………………….                                          6
BAB III PENUTUP         ………………………………………………….
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..                                           7
B. Saran           ……………………………………………………………..                                           7
BAB IV DAFTAR PUSTAKA       ………………………………………                                           8







BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kita mengenal slogan “Pemuda harapan bangsa” atau “Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada pemudanya”. Mahasiswa adalah bagian pemuda yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan. Apa sajakah peran itu?

Kita telah memaklumi bersama bahwasannya mahasiswa termasuk kalangan elit. Hanya segelintir saja dari jutaan orang pemuda di Indonesia, yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Tak semua memiliki kesempatan masuk ke dalam kelas ini. Terlebih realita yang ada saat ini manakala biaya kuliah semakin mahal. Makin sedikit pula yang dapat merasakan hidup di dunia perguruan tinggi. Dan yang sedikit itulah, yang memiliki potensi strategis sebagai iron stock para leader di negeri kita ini. 

Mahasiswa adalah kalangan yang memiliki potensi besar melakukan mobilitas. Bahkan, hal itu sudah dilakukan semenjak mereka resmi memiliki status sebagai mahasiswa, karena status itu termasuk kelas menengah. Ke depan, selepas menyelesaikan proses pembelajaran dan pencarian jati diri mereka di kampus, pintu melakukan mobilitas itu semakin terbuka. Mobilitas secara vertikal maupun horizontal, menuju ke posisi strategis di berbagai sektor yang akan mereka geluti, baik public sector, private sector atau third sector. 

Besarnya potensi mereka itu –logis, karena hampir tidak mungkin negeri ini akan dipimpin oleh para lulusan SMP apalagi SD– tak luput dari besarnya harapan yang disematkan ke pundak mereka. Mereka diharapkan oleh masyarakat untuk nantinya kembali dan membangun masyarakat khususnya di daerah dari mana mereka berasal. Mahasiswa yang merantau, seolah-olah menjadi perwakilan daerah untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin kemudian diterapkan dalam pembangunan daerahnya suatu saat nanti. Dan ini memang menjadi salah satu peran yang harapannya bisa dijalankan oleh para mahasiswa, terlepas dari realita mahasiswa zaman sekarang yang tak sedikit menghabiskan masa studinya dengan hura-hura dan bersenang-senang.

Sebenarnya apa saja peran mahasiswa yang bisa dimainkannya dalam pembangunan daerah? Hal ini perlu dipahami bersama, karena ketidakjelasan peran akan menimbulkan kegamangan. Dan kegamangan akan mengakibatkan ketidakproduktifan. Maka tentang peran mahasiswa dalam pembangunan daerah ini perlu kita ulas lebih jauh. Namun, kita perlu terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh mahasiswa. Sehingga apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat dari potensi yang ada dalam diri mereka.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui banyaknya peran mahasiswa dalam pembangunan daerah
2. Dapat mengetahui potensi apa yang dimiliki mahasiswa dalam suatu pembangunan
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Bahasai Indonesia 2
2. Untuk mendorong mahasiswa agar berfikir lebih kritis
3. Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa

D. Metode Penulisan
Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini adalah Metode Secara Langsung. Metode ini mengkaji berbagai referensi tentang Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah.

BAB. II PEMBAHASAN
A. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah bagian pemuda yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan. Mahasiswa adalah sekumpulan elemen unik yang ditempatkan dalam posisi ideal dalam masyarakat. Mahasiswa memiliki kompetensi teoritis dan praktis sehingga membawanya pada sebuah identitas intelektual yang memiliki pengaruh dalam setiap perubahan sosial di bangsa ini.
Mahasiswa adalah kalangan yang memiliki potensi besar melakukan mobilitas. Bahkan, hal itu sudah dilakukan semenjak mereka resmi memiliki status sebagai mahasiswa, karena status itu termasuk kelas menengah. Ke depan, selepas menyelesaikan proses pembelajaran dan pencarian jati diri mereka di kampus, pintu melakukan mobilitas itu semakin terbuka. Mobilitas secara vertikal maupun horizontal, menuju ke posisi strategis di berbagai sektor yang akan mereka geluti, baik public sector, private sector atau third sector. 
B. Potensi-potensi Mahasiswa
Sebenarnya apa saja peran mahasiswa yang bisa dimainkannya dalam pembangunan daerah? Hal ini perlu dipahami bersama, karena ketidakjelasan peran akan menimbulkan kegamangan. Dan kegamangan akan mengakibatkan ketidakproduktifan. Maka tentang peran mahasiswa dalam pembangunan daerah ini perlu kita ulas lebih jauh. Namun, kita perlu terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh mahasiswa. Sehingga apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat dari potensi yang ada dalam diri mereka.

1. Pertama, kita dapat melihat potensi mahasiswa dari aspek karakternya. Kita pahami bersama, bahwa mahasiswa memiliki karakter idealis. Semua hal dilihat dan ingin dibentuk dalam tataran ideal. Baik dalam kehidupan mahasiswa itu sendiri, keorganisasian, berbagai sistem dan kebijakan dalam masyarakat maupun dalam kehidupan negara. Mahasiswa biasanya menjadi orang yang paling resah dengan ketidakberesan, benci dengan ketidakadilan, menginginkan tegaknya aturan dan norma kebaikan. Dengan begitu tepatlah manakala mahasiswa disebut sebagai social control, mengkritisi setiap ketidakberesan berjalannya sistem di masyarakat maupun negara.
2. Kedua, potensi mereka dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada yang pada masa dahulu pernah ditemui manusia dan dirumuskan dalam berbagai teori pemecahannya. Atau, jika hal yang ada belum pernah ditemui sebelumnya, maka mereka sudah memiliki bekal yang metodologis dan sistematis tentang bagaimana cara menemukan pemecahan problem-problem yang ada. Tiada lain dengan riset, baik riset di bidang eksak maupun noneksak.
Potensi dari dua aspek yang ada itulah yang akan membuat mahasiswa dapat melakukan perannya. Syaratnya, kedua potensi itu benar-benar dikembangkan secara optimal oleh mereka baik secara personal maupun komunal sehingga dapat menjadi senjata yang siap digunakan untuk memberikan kemanfaatan terbesar bagi masyarakat.
C. Karakteristik Mahasiswa
Bagaimanakah tipe mahasiswa yang memiliki peran dalam pembangunan daerah? Ada tiga karakteristik mahasiswa yaitu mahasiswa tipe pemimpin, mahasiswa tipe aktivis, dan mahasiswa biasa.
1. Mahasiswa tipe pemimpin adalah individu mahasiswa yang memprakarsai suatu gerakan atau organisasi. Mereka itu umumnya memersepsikan mahasiswa sebagai kontrol sosial, moral force dan dirinya leader tomorrow yang intelek.
2. Mahasiswa tipe aktivis adalah mahasiswa yang aktif turut dalam gerakan atau aksi mahasiswa beberapa kali. Mereka merasa menyenangi kegiatan tersebut, untuk mencari pengalaman dan solider dengan teman-temannya. Mereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader tomorrow namun pengalaman hidup perlu dicari di luar studi formalnya.
3. Mahasiswa biasa, jumlahnya paling besar dari dua tipe sebelumnya yaitu sekitar 90%. Mahasiswa tipe ketiga ini kebanyakan dari mereka cenderung pada kegiatan hura-hura yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama. Mereka adalah mahasiswa yang tidak segan-segan nyontek, membuat skripsi "Aspal" dan lain-lain.
Tipe mahasiwa pertama dan kedua yang biasanya berperan dalam pembangunan daerah sebagai kontrol atas agenda kebijakan dan pembangunan daerah yang dilaksanakan. Jumlahnya mememang lebih sedikit dari tipe mahasiswa biasa namun mereka mampu membuat suatu aktivitas yang positif dan terkadang menjadi “ancaman” bagi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang serampangan. Tipe mahasiswa seperti merekalah nantinya yang menjadi cikal bakal calon pemimpin dimasa yang akan datang.


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perlunya kesadaran dari dalam diri mahasiswa untuk melihat sekitar dan berfikir lebih kritis dalam suatu pembangunan
2. Mahasiswa memiliki beragam jenis karakteristik. Namun hanya sedikit mahasiswa yang memiliki kesadaran dalam arti suatu pembangunan
3. Tidak banyak mahasiswa yang memiliki potensi yang dapat merubah suatu pembangunan
B. Saran
1. Pengembangan potensi diri dari aspek hardskill maupun softskill sebagai upaya memaksimalkan potensinya sebagai iron stock,
2. Melakukan kontrol kebijakan pemerintah terhadap penentuan arah dan karakteristik pembangunan daerah,
3. Berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan akan perbaikan dari kehidupan masyarakat dan berbagai permasalahan yang terjadi di sana melalui penerapan dan implementasi ilmu yang telah diperoleh di bangku perguruan tinggi,
4. Mengembangkan jaringan (networking) dengan berbagai pihak, khususnya yang memiliki peran dan potensi dalam pembangunan daerah.

Semua itu tak dapat terwujud manakala tidak diawali oleh kepedulian serta sikap kritis terhadap peristiwa sosial yang melahirkan niat dan kemauan untuk turut berperan serta memperbaiki masyarakat. Sehingga nantinya cita-cita untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang berkedaulatan, berkeadilan, maju dan mandiri dapat diraih.




BAB IV DAFTAR PUSTAKA
http://anaksebatik.blogspot.com/2007/10/peran-pelajar-dan-mahasiswa-dalam.html

http://news.okezone.com/read/2010/07/29/367/357689/mahasiswa-agen-pembangunan-daerah

http://mhs.stiki.ac.id/03113431/index.php?id=berita&pos=news&id_berita=B-005