Pengertian Budaya Organisasi
Budaya
dan/atau kebudayaan yang hanya terdapat dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial dan/atau makhluk budaya. Dengan kata lain kebudayaan hanya terdapat
dalam kehidupan sosial atau kehidupan bersama dalam kebersamaan yang disebut
masyarakat. Dalam kenya-taannya tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak
ada kebudayaan diluar sebuah masyarakat. Sehubungan dengan itu Edgar Schein
dalam Fred Luthans (2006:124) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah: Pola
asumsi dasar diciptakan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu saat mereka
menyesuaikan diri dengan masalah-masalah eksternal dan integrasi internal yang
telah bekerja cukup baik serta dianggap berharga, dan karena itu diajarkan pada
anggota baru sebagai cara yang benar untuk menyadari, berpikir dan merasakan
hubungan dengan masalah tersebut.
Sutrisno
(2010 ; 2) mendefinisikan budaya organisasi sebagai perangkat sistem
nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs) atau norma-norma yang telah
lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai
pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Menurut Kreitner dan
Kinicki (2001) dalam Sudarmanto (2009; 116) bahwa budaya organisasi merupakan
bagian nilai-nilai dan kepercayaan yang mendasari/ menjadi identitas
perusa-haan/organisasi.
Robbin
(2007; 62) menyatakan bahwa budaya itu adalah sistem makna dan keyakinan
bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian
besar cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar.
Sedangkan
Mangkunegara A.P. (2008; 113) dapat mendefinisikan bahwa pengertian organisasi
adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal.
Dari
berbagai definisi tersebut pada prinsipnya budaya organisasi merupakan nilai,
anggapan, asumsi, sikap dan norma perilaku yang telah melembaga kemudian
mewujud dalam penampilan, sikap dan tindakan, sehingga menjadi identitas dari
organisasi tertentu.
Budaya
perusahaan pada dasarnya mewakili norma – norma perilaku yang diikuti oleh para
anggota organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hierarki organisasi. Bagi
organisasi yang masih didominasi oleh pendiri, maka budayanya akan menjadi
wahana untuk mengkomunikasikan harapan - harapan pendiri kepada para pekerja
lainnya. Demikian pula jika perusahaan dikelola oleh seorang manajer senior
otokratis yang menerapkan gaya kepemimpinan top down. Disini budaya juga
akanberperan untuk mengkomunikasikan harapan – harapan manajer senior itu.
Isu
dan kekuatan suatu budaya memengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan
perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang punya kemungkinan
paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi
toleransinya terhadap risiko tinggi, sedang, sampai rendah dalam hal
keagresifan, dan fokus pada sarana selain itu juga hasil.
Manajemen
dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang lebih etis, yaitu:
1.
Model peran yang visibel Karyawan akan melihat sikap dan perilaku manajemen
puncak (Top Manajemen) sebagai acuan / landasan standar untuk menentukan
perilaku dan tidakan - tindakan yang semestinya diambil.
2.
Komunikasi harapan etis Ambiguitas etika dapat diminimalisir dengan menciptakan
dan mengkomunikasikan kode etik organisasi.
3.
Pelatihan etis Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan
organisasi, menjelaskan praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan
menangani dilema etika yang mungkin muncul.
Contoh- contoh Budaya
Organisasi
Contoh
Budaya Organisasi Dalam Perusahaan
Budaya
Organisasi mempunyai contoh seperti yang terjadi di setiap perusahaan, yang
muncul berdasarkan peralanan hidup para pegawai. Tapi pada umumnya budaya organisasi
terletak pada pendiri perusahaan itu sendiri berperan penting. Karena merekalah
yang mengambil keputusan dan memberi arah strategi organisasi yang biasanya
disebut juga budaya organisasi.
Dan
biasanya budaya organisasi di setiap perusahaan mempunyai budaya organisasi
sendiri. Ini karena terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
1.
Lingkungan Usaha: Dimana suatu perusahaan itu akan beroperasi dan menetukan
langkah apaa yang harus diambil
perusahaan tersebut.
2.
Adanya nilai – nilai konsep dasar dan keyakinan suatu perusahaan.Acara rutin
yang diselenggarakan suatu perusahaan untuk memberi reward – reward pada
karyawannya. Adanya jaringan yang dimiliki setiap perusahaan berbeda – beda.